Review Chuwi Hi10: Tablet Murah Berspesifikasi Manusiawi
- Apa ekspetasi setiap pembeli gadget ketika ia pertama kali mencicipi produk yang dipilihnya. Tidak lain tidak bukan yaitu kualitas yang layak, sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Produsen tablet paham soal ini dan menempatkan kepuasan konsumen di kasta tertinggi.
Kali ini aku akan mereview secara singkat ihwal produk PC tablet asal Hongkong, Chuwi Hi10. Namanya tidak sepopuler Microsoft atau Acer, tetapi kalau kau mencarinya di internet ada cukup banyak artikel ihwal tablet ini.
Mungkin kalian bertanya-tanya, kenapa aku memakai caption Tablet Murah Berspesifikasi Manusiawi?
Dengan budget rendah, biasanya kau hanya mempunyai beberapa opsi tablet berspesifikasi rendah. Bahkan nyaris tak ada bedanya dengan smartphone. Sejatinya PC tablet harus bisa menangani beberapa acara komputer dengan baik.
Dan Chuwi Hi10 berhasil memenuhi ekspetasi konsumen. Ini reviewnya:
Paket Penjualan
Chuwi Hi10 dibungkus dengan box coklat polos berukuran cukup kecil yang hanya bisa memuat sedikit barang. Dari luar sudah tampak kesederhanaan produk ini. Ia tidak memamerkan sejumlah fitur unggulan pada box. Paket penjualan terdiri dari:
- Tablet Chuwi Hi10
- MicroUSB untuk pengisian daya
- Charger 5 volts. 2A
- Kartu garansi dan manual book
Desain
Jujur saja, melihat tablet ini pertama kali aku menerka ia sangat tebal. Ternyata tidak, dengan dimensi panjang 25,75 cm lebar 17,10 cm dan ketebalan 0,89 cm ia terlihat sama saja dengan tablet pada umumnya.
Di bab belakang tablet terdapat rujukan garis supaya tangan tidak licin ketika memegangnya. Namun sayang Chuwi Hi10 hanya dilapisi bodi plastik, sehingga ia tidak terasa premium ibarat gadget dengan lapisan beling atau logam.
Magnetic docking keyboard semoga Chuwi Hi10 bertransformasi menjadi notebook |
Sementara itu di bab bawah Chuwi Hi10 mendukung magnetic keyboard docking sehingga bisa "berubah" wujud menjadi notebook seketika. Keyboard tidak termasuk dalam paket penjualan, maka konsumen harus membelinya secara terpisah.
Layar
Chuwi Hi10 mengusung layar 10,1 inci beresolusi cukup tinggi, tepatnya 1920x1200 px. Dengan angka demikian, tampilannya begitu jernih. Menonton film atau video pun lebih puas dengan resolusi layar yang tinggi.
Teknologi layar IPS memungkinkan kau untuk melihat dari samping tanpa mengalami perubahan warna. Tak hanya itu, layar sentuh bisa mendeteksi sampai 10 titik dimana ini sangat bermanfaat bagi pengguna yang biasa mengetik 10 jari.
Soal sensitivitas aku rasa Chuwi Hi10 cukup memuaskan, tidak perlu menekan layar dengan keras. Sensitivitasnya terasa sama saja dengan smartphone seharga 2 jutaan Ukuran layar yang besar menjadi kenyamanan tersendiri ketika mengetik sehingga menghindari typo.
Tetapi lapisan layar yang dibawanya sangat reflektif sehingga beberapa kali kamu bisa melihat wajah kamu sendiri ketika mengakses tablet. Namun kelemahan ini masih bisa dimaafkan dengan meningkatkan kecerahan layar sampai 400 lumens.
Kamera
Bicara soal kamera aku rasa jarang ada tablet yang punya kamera di atas 10 megapixel. Kebanyakan sudah dipatok pada resolusi maksimal 5 megapixel. Sedangkan Chuwi Hi10 hanya menunjukkan kamera 2 megapixel di bab depan dan belakang.
Dengan kualitas demikian, sepertinya tidak ada yang bisa diperlukan dengan untuk tablet tersebut. Dalam pencahayaan redup, gambar terlihat garang dan banyak noise. Sedangkan dalam kondisi pencahayaan baik, balasannya tidak begitu buruk. Kamera yang dirancang sekedar untuk acara webcam ibarat Skype atau video call.
Kualitas gambar yang "standar banget" |
Jadi, bagi kamu yang gemar selfie dan berharap kamera akan mengubah the beast menjadi the beauty, tablet ini bukan pilihan tepat.
Sistem Operasi
Sebagai sebuah PC tablet Chuwi Hi10 harus bisa menjalankan sistem operasi untuk komputer desktop pada umumnya. Menariknya ia sudah terpasang sistem operasi Windows 10 Home 64bit secara bawaan dimana kalau kamu membeli OS ini secara terpisah harga lisensinya tidak mengecewakan mahal.
Apa yang lebih mengesankan? Chuwi Hi10 dibekali dual OS. Windows 10 Home tidak sendirian, ia ditemani Android 5.1 (Lollipop) untuk bisa menikmati konten Android.
Saat dinyalakan, kamu bisa menentukan untuk memakai Windows 10 atau Android. Uniknya lagi terdapat fitur Switch to Windows dan Switch to Android yang memungkinkan kamu berganti sistem operasi secara instan.
Saat dinyalakan, kamu bisa menentukan untuk memakai Windows 10 atau Android. Uniknya lagi terdapat fitur Switch to Windows dan Switch to Android yang memungkinkan kamu berganti sistem operasi secara instan.
Fitur berganti sistem operasi tanpa ribet |
Setidaknya dengan kemampuan dual OS yang terbilang langka ini, kamu mendapatkan kecanggihan Windows 10 sementara di ketika yang sama tidak meninggalkan bermacam-macam konten hiburan dari Android.
Baterai
Salah satu kelebihan Chuwi Hi10 dibanding tablet pada umumnya ada pada kapasitas baterai yang terbilang jumbo. Baterai Lithium Polymer 8000mAh sanggup menciptakan tablet bertahan selama 8 jam penggunaan.
Jika baterainya habis, kamu tidak perlu repot mencari stopkontak. Sebagai sebuah tablet, Chuwi Hi10 mendukung pengisian daya melalui powerbank. Namun lantaran permintaannya yang besar, diperlukan kamu menggunakan powerbank berkapasitas di atas 8000mAh.
Pengisian daya tidak dibarengi fitur fast charging, namun charger bermuatan 2 Ampere bisa sedikit menutupi ketiadaan fitur tersebut. Sejauh ini hanya memerlukan sekitar 3 jam untuk mengisi daya dari kosong sampai penuh.
Audio & Microphone
Dua buah speaker Chuwi Hi10 diletakan di sisi kanan tablet. Kualitas bunyi terdengar kurang baik, bass tidak begitu terasa. Untuk penikmat musik aku rekomendasikan memakai headset dengan memanfaatkan port Jack 3.5 mm lantaran bunyi yang dihasilkan jauh lebih baik.
Microphone Chuwi Hi10 cukup baik namun tidak begitu sempurna. kamu harus berbicara sedikit lebih keras ketika tengah merekam bunyi atau berkomunikasi melalui tablet ini.
Spesifikasi
Daya tarik utama Chuwi Hi10 sebagian besar merujuk pada spesifikasinya. Pihak Chuwi tidak setengah-setengah dalam proses manufaktur tablet besutannya. Inilah spesifikasi jeroan Chuwi Hi10:
- CPU: Intel Cherry Trail Z8300 64bit Quad Core 1,84 GHz
- GPU: Intel HD Graphics Gen8 500MHz (DirectX 12)
- RAM: 4GB DDR3
- Penyimpanan internal: 64GB (45 GB Windows, 10 GB Android, sisanya untuk sistem)
- Penyimpanan eksternal: MicroSD maksimal 128GB
- Layar: Touch screen 10,1 inci 1920x1200 IPS
- Baterai: Lithium Polymer 8000mAh
- OS: Windows 10 Home dan Android Lollipop
- Selengkapnya di Gearbest
Bagaimana? Spesifikasi yang manusiawi bukan?
Konektivitas
Tak lengkap rasanya kalau PC tablet tidak diimplementasikan fitur yang juga ada komputer desktop. Chuwi Hi10 memiliki port USB 2.0 dan USB 3.0 dimana kebanyakan tablet sengaja menghilangkan port ini. Segala aksesoris dengan port USB sanggup digunakan tanpa tambahan USB OTG.
Namun perlu dicatat versi yang aku review yaitu Chuwi Hi10 Ultrabook, sedangkan versi lainnya yakni Chuwi Hi10 Pro tidak dibekali USB port 2.0 maupun 3.0. Berikut beberapa konektivitasnya:
- 1 buah port USB 2.0
- 1 buah port USB 3.0
- 1 buah port Micro USB
- 1 buah port Micro HDMI
- 1 buah slot MicroSD
- 1 buah port Jack 3.5 mm
- Mendukung USB OTG
- Wi-Fi 802.11b/g/n
- Bluetooth 4.0
Disamping itu terdapat Gravity Sensor untuk menentukan orientasi layar. Setidaknya itulah satu-satunya sensor, tidak ada sensor ibarat Gyroscope. Lantas game yang mengandalkan dimensi ruang ibarat pada virtual reality tidak bisa dinikmati disini.
Chuwi Hi10 hadir tanpa slot SIM, maka kamu wajib memakai modem atau Wi-Fi semoga tetap bisa terhubung ke internet
Chuwi Hi10 hadir tanpa slot SIM, maka kamu wajib memakai modem atau Wi-Fi semoga tetap bisa terhubung ke internet
Gaming
Oke, bahu-membahu Chuwi Hi10 tidak dirancang untuk memainkan game berat. Namun info dari Chuwi game seperti League of Legends, Cross Fire, dan Warcraft sanggup dimainkan dengan lancar. Sayangnya aku tidak mempunyai salah satu dari tiga judul di atas, sebagai gantinya aku mencoba memainkan game PES 2013.
Dengan resolusi game 1366x768 dan setting grafis Medium, aku hanya mendapat 25 - 30 fps. Namun ketika diturunkan ke level Low, game berjalan cukup lancar di 40 fps. Apabila ingin mencicipi sensasi frame rate 60 fps, aku sarankan memakai resolusi 1280x720 dan setting grafis Low.
Chuwi Hi10 sanggup menangani beberapa game kelas low-med. Demi frame rate yang lebih baik, amat disarankan untuk mengubah pengaturan grafisnya ke level yang tidak menyiksa hardware. Di samping itu memakai aplikasi game booster ibarat Razer Cortex akan mendongkrak performa game.
Kesimpulan
Spesifikasi hardware yang ditawarkan Chuwi Hi10 sangat relevan untuk menjalankan aplikasi yang beredar belakangan ini dimana ajakan kapasitas RAM semakin tinggi. Kehadiran dual OS menjadi daya tarik tersendiri yang jarang dijumpai. Performa baterai sangat cocok untuk kamu yang gemar pergi ke luar dan tak ingin mendengar bunyi peringatan low-battery. Chuwi Hi10 tetaplah tipikal PC tablet, bukan smartphone. Maka tak heran beberapa kemampuan smartphone tidak menempel terlepas fakta bahwa ia menanam sistem operasi Android.
Kelebihan
Chuwi Hi10 sanggup menangani beberapa game kelas low-med. Demi frame rate yang lebih baik, amat disarankan untuk mengubah pengaturan grafisnya ke level yang tidak menyiksa hardware. Di samping itu memakai aplikasi game booster ibarat Razer Cortex akan mendongkrak performa game.
Kesimpulan
Spesifikasi hardware yang ditawarkan Chuwi Hi10 sangat relevan untuk menjalankan aplikasi yang beredar belakangan ini dimana ajakan kapasitas RAM semakin tinggi. Kehadiran dual OS menjadi daya tarik tersendiri yang jarang dijumpai. Performa baterai sangat cocok untuk kamu yang gemar pergi ke luar dan tak ingin mendengar bunyi peringatan low-battery. Chuwi Hi10 tetaplah tipikal PC tablet, bukan smartphone. Maka tak heran beberapa kemampuan smartphone tidak menempel terlepas fakta bahwa ia menanam sistem operasi Android.
Kelebihan
- Dual OS
- Port USB
- Layar tajam
- Kapasitas baterai jumbo
- Performa hardware mumpuni
Kekurangan
- Speaker kurang baik
- Kualitas kamera rendah
- Tidak ada slot kartu SIM
Chuwi Hi10 dipatok sekitar Rp 2,4 juta, harga di setiap distributor mungkin berbeda namun sanggup dipastikan tidak jauh dari kisaran itu.
Belakangan produk Chuwi Hi10 mendapat rating positif. Tak heran apabila di beberapa online shop persediaannya mulai menipis, bahkan di beberapa lokasi sudah mulai habis. Saya sendiri sempat mencari beberapa online shop Indonesia dan luar negeri yang mungkin masih menjualnya, namun justru goresan pena "out of stock" yang sering aku temui. Antusiasme tinggi dari pembeli tidak lepas dari daya tarik Chuwi Hi10 itu sendiri.
0 Response to "Review Chuwi Hi10: Tablet Murah Berspesifikasi Manusiawi"
Posting Komentar