Bantahan Terhadap Argumen Flat Earth - Part 6
- Setelah beberapa usang berlalu, kini bantahan Flat Earth sudah mencapai PART 6. Topik ini spesifik menuduh aktivitas antariksa yang dilakukan negara-negara di dunia ialah palsu. Jika minim pengetahuan, klaim yang disampaikan Flat Earth 101 sanggup dengan gampang diterima.
Tidak banyak orang tahu perihal antariksa. Maka kesempatan ini dimanfaatkan Flat Earth 101 untuk agresi brainwash. Seperti brainwash pada umumnya, ia mengambil potongan-potongan persepsi sehingga menghasilkan senjata propaganda yang sempurna.
Oke, bantahan ini setidaknya akan membuka pikiran bagi awam untuk sedikit mengerti hal-hal berbau antariksa semoga kedepannya tidak akan dibohongi konspirasi "lucu" ibarat Flat Earth.
Bantahan Terhadap Argumen Flat Earth - PART 6
Video Flat Earth episode 6 banyak menistakan sains. Terutama di beberapa scene yang membahas prosedur wahana antariksa yang terkesan tidak masuk akal. Padahal kalau tidak absen ketika pelajaran IPA, kita mungkin akan tertawa mendengar celotehan video Flat Earth 101.
Beberapa klaim disini sudah ada di episode sebelumnya, jadi sengaja tidak saya bahas. Disini fokus membantah argumen yang tidak pernah disebut sebelumnya.
Ini bantahannya...
KLAIM: Petisi resmi Flat Earth ke White House
Kesannya ibarat sesosok protagonis yang sangat yakin akan kebenaran dan ingin menggugat sains modern lantaran menyampaikan bumi bulat.
Jika cuma membuat petisi, saya juga sanggup membuatnya, kalian pun juga sanggup membuatnya. Namun petisi perlu sumbangan besar, setidaknya mencapai syarat minimum untuk sanggup dikatakan sebagai kondisi yang terjadi dalam masyarakat.
Kalangan Flat Earth memang mengirim petisi ke Gedung Putih semenjak 1 Juni 2016 lalu. Targetnya ialah NASA... lagi-lagi NASA. Dendam mereka terhadap salah satu lembaga antariksa ini sudah sangat mendarah daging.
Sampai-sampai mereka menyebarkan petisinya, seolah Flat Earth benar dan NASA salah.
Oke.
Apa kalian tahu berapa orang yang ikut berpartisipasi dalam petisi tersebut?
Kemana pendukungnya? (sumber: White House Petitions) |
Target minimum untuk diresponi oleh pemerintah Amerika Serikat 100.000 tandatangan dalam waktu 30 hari. Ini standar minimal, semua petisi yang dikirimkan kesana diperlakukan serupa.
Faktanya sudah lewat tenggat waktu, tetap saja sumbangan tidak hingga 3% dari syarat minimum :p
Kemana para pendukung Flat Earth yang katanya banyak itu?
Tidak heran kenapa Obama bilang "We don't have time for a meeting of the Flat Earth Society", wong petisinya saja gak memenuhi syarat :v
KLAIM: Program luar angkasa mengakibatkan inflasi
Saya bukan spesialis ekonomi, juga bukan seorang pengamat perusahaan antariksa. Tapi bukan berarti saya sanggup dengan gampang mengiyakan pernyataan ibarat ini.
Coba kalian jawab, kapan AS gulung tikar gara-gara kirim satelit?
Negara mana yang gulung tikar akhir aktivitas luar angkasa?
Apa yang Flat Earth pikirkan |
Sudah disinggung di Speed Hunters)
Roket yang mengangkut satelit harus aerodinamis, namun satelit tidak perlu. Secepat apapun ia bergerak, kalau tidak ada medium ibarat udara, maka tidak ada gesekan, yang artinya tak perlu desain kokoh.
Roket juga didesain aerodinamis lantaran harus menembus lapisan udara (sumber: PART 2, budget NASA hanya 0,5 persen dari anggaran negara per tahun. Angka yang sangat kecil, mungkinkah itu sanggup menghancurkan ekonomi AS, membuat inflasi, menurunkan nilai dolar? KLAIM: Hitungan matematis membuktikan tak mungkin terjadi gerhana dengan perkiraan angka sains modern Lagi-lagi teknik yang sama ibarat sebelumnya. Ia mengambil cuplikan video-video dari beberapa kaum intelek kemudian memadukannya dengan argumen Flat Earth sehingga nampak klaimnya terdengar masuk akal. Sebuah metode yang khas bagi seorang konspirator. Sebagian scene dari Veritasium dan Exploratorium digunakan supaya sanggup mematahkan angka-angka sains modern dalam prediksi gerhana. Ia menyampaikan akan mengambarkan kesalahan perhitungan sains modern. Namun silahkan tonton hingga simpulan video, ia tak pernah memperlihatkan rumus atau perhitungan yang dilakukannya. Tapi anehnya ia eksklusif berkata: "...model alam semesta salah, terbukti secara matematis, bukan debat kusir" Lho, hitungannya mana? Mana pembuktian secara matematis? Ajaib sekali eksklusif mengklaim salah tanpa memperlihatkan bukti. Tentang Siklus Saros sudah dibahas di Speed Hunters) |
Roket yang mengangkut satelit harus aerodinamis, namun satelit tidak perlu. Secepat apapun ia bergerak, kalau tidak ada medium ibarat udara, maka tidak ada gesekan, yang artinya tak perlu desain kokoh.
Roket juga didesain aerodinamis lantaran harus menembus lapisan udara (sumber: PART 4. KLAIM: Melalui perhitungan trigonometri, bulan dan matahari sangat dekat Sebenarnya klaim ini sudah dibantah di Speed Hunters) |
Roket yang mengangkut satelit harus aerodinamis, namun satelit tidak perlu. Secepat apapun ia bergerak, kalau tidak ada medium ibarat udara, maka tidak ada gesekan, yang artinya tak perlu desain kokoh.
Roket juga didesain aerodinamis lantaran harus menembus lapisan udara (sumber: PART 4. Namun saya cuma ingin menyinggung ketika ia mengambil konten dari Millersville University semoga memperkuat argumennya. Ketika sudah mencatut nama Millersville University, maka akan gampang untuk mengelabui penonton. Ia ingin mengambarkan perhitungan dari lembaga pendidikan besar mendukung argumen Flat Earth. Sayangnya, ia berpikir semua orang mau menelan informasi tersebut begitu saja. Ternyata tidak :p
Akhirnya pembuktian ini jadi bumerang bagi dirinya sendiri. Kesimpulan dari perhitungan Millersville University, model Flat Earth dengan matahari erat tidak akan bekerja. Seperti yang terjadi sebelumnya, ia tak menyorot cuilan ini. Millersville University sudah menghitung dalam skala Flat Earth, hasilnya tetap nihil, tak sesuai realita. So, sudah berapa banyak kebohongan yang dilakukan Flat Earth 101? KLAIM: Auguste Piccard buktikan bumi datar Dalam sebuah jurnal Popular Science yang terbit pada Agustus 1931, mereka mengutip ekspedisi yang dilakukan Auguste Piccard bersama balon udaranya yang mencapai stratosfer. Setelah Piccard melaksanakan penerbangan setinggi 14 kilometer, ia melaporkan melihat bumi ibarat flat disc layaknya konsep bumi yang diyakini Flat Earth. Lantas topik ini tak pernah henti-hentinya dibahas para pemuja Flat Earth. Apa yang dilihat oleh Piccard tidak salah. Memang benar ketinggian 14 kilometer belum cukup untuk melihat lengkungan bumi dengan jelas. Tentang lengkungan horizon telah dibahas di Speed Hunters) |
Roket yang mengangkut satelit harus aerodinamis, namun satelit tidak perlu. Secepat apapun ia bergerak, kalau tidak ada medium ibarat udara, maka tidak ada gesekan, yang artinya tak perlu desain kokoh.
Roket juga didesain aerodinamis lantaran harus menembus lapisan udara (sumber: PART 4. Disamping itu sudut pandang Piccard sangat terbatas. Kaca untuk melihat keluar ukurannya sangat kecil. Sementara itu butuh setidaknya 60 derajat semoga lengkungan bumi sanggup terlihat.
Namun tanggapan yang paling masuk kebijaksanaan ialah lantaran ketinggian Piccard ketika itu tidak cukup untuk melihat lengkungan bumi dengan jelas, apalagi kalau tertutup awan. Bagian paling menarik ialah iklan minuman bir Hennessy yang menggunakan tokoh Piccard. Dalam iklan berdurasi satu setengah menit tersebut mengambarkan objek kubah celestial yang semakin memperkuat keyakinan Flat Earth. Piccard disebut-sebut menembus kubah bumi. Well, daripada berasumsi sebaiknya kita tonton terlebih dahulu versi lengkap dari iklan Hennessy: Sudah jelas, scene balon Piccard yang diklaim "menabrak kubah bumi" ternyata merupakan simbolisme kelanjutan dari eskepdisi anaknya, Jacques Piccard yang mencapai titik terdalam samudera. Walau bagaimanapun, kubah bumi versi FE berada pada 5000 km. Tak mungkin Piccard yang berada di stratosfer menabrak kubah (fiktif) tersebut. Di beberapa argumen sebelumnya, Flat Earth memang tidak konsisten perihal ketinggian kubah bumi. KLAIM: Clue Flat Earth di Hollywood Kalau ada proyeksi Azimuthal Equidistant, maka itu peta Flat Earth. Kalau ada bentuk kubah, berarti itu kubah bumi datar. Kalau ada objek tembok, berarti tembok es antartika. Kira-kira begitulah ciri khas konspirasi. Mereka menggabungkan cuplikan film kemudian dicocok-cocokan dengan teori konspirasi. Padahal belum tentu ada hubungannya. Contohnya dalam film Men in Black. Agen K menyampaikan sesuatu yang sifatnya terselubung, maksudnya ibarat ini: "1.500 tahun kemudian orang tahu bahwa bumi sentra alam semesta" Padahal bumi mengelilingi matahari. "500 tahun kemudian semua orang tahu bumi ini datar" Padahal bumi bulat. Ada kelanjutannya... "5 menit lalu, kamu tahu bahwa insan sendirian di alam semesta" Padahal ada alien (dalam film tersebut). Lalu pada film Chicken Little, objek transparan yang dikatakan langit runtuh sebetulnya hanya cuilan dari UFO besar yang menyamar sehingga terlihat ibarat langit biasa dari bawah. Ketika cuplikan film dipotong, maka konteksnya sudah tidak sesuai lagi. Maka dari itu cara terbaik untuk membantah klaim ini harus menonton film tersebut dari awal hingga akhir. Berhubung tidak semua film telah saya tonton, maka saya mempersilahkan kalian untuk mengambarkan konteks film yang sebetulnya :) KLAIM: Tentang pendaratan di bulan Menurut saya, sangat tidak layak untuk melibatkan Moon Landing Hoax dengan Flat Earth. Sebab, mendarat atau tidak, itu sama sekali tidak menghipnotis bentuk bumi. Topiknya sudah beda, tapi tetap saja dimasukan dalam video. Kenapa? Karena pendaratan di bulan dilakukan oleh NASA. Sementara Flat Earth membenci NASA. Pendaratan di bulan menuai pro dan kontra, termasuk di kalangan Globe Earth sendiri. Beberapa menyampaikan teknologi kala itu belum cukup untuk melaksanakan pendaratan di bulan. Well, untuk yang ini saya tidak akan memaksa kalian untuk mempercayai pendaratan di bulan. Saya cukup membantah beberapa klaim di dalam video saja: "Apollo 17 kelihatan talinya" Apollo 17 merupakan misi ke-6 pendaratan di bulan. Konspirator mengklaim ada objek tali yang digunakan untuk membuat delusi gravitasi rendah ibarat di bulan. Cara terbaik untuk menganalisisnya ialah dengan mengunduh footage orisinil dari Apollo 17 yang tentu saja berasal dari situs NASA. Saya berhasil menemukannya di Apollo 17 Multimedia, sesi Flag Deployment and ALSEP Off-Load. Agar mendapat gambar yang jelas, saya mengunduh versi HD. Hasilnya...
Saya tidak melihat adanya tali. Oke, mungkin itu lantaran kontras pewarnaan yang digunakan oleh Flat Earth 101 berbeda. Saya akan coba menyamakan pengaturannya semoga ibarat mirip dalam video. Ini hasilnya:
Apakah ini berarti sebuah perjuangan tipu-tipu lagi? Di erat kepala astronot ada objek yang kadang kala terlihat mengkilap. Objek tersebut ialah antena yang terpasang pada tas khusus astronot.
Kilapan yang dikira tali tersebut memang benar adanya. Namun objek tersebut ialah antena dan hanya muncul di erat kepala astronot, tidak muncul di frame cuilan atas video. Pantas saja ia tak menyertakan link footage yang asli. Ia tidak ingin penonton mengunduh versi orisinil video yang mana sudah berbeda dengan video konspirasi. Next... "Tidak ada bekas terbakar api jet di kaki Apollo 11" Pertanyaan ini sudah sangat populer. Secara logika, tenaga roket sanggup membuat cekungan di bulan. Namun mengapa itu tak terjadi? Menurut Wikipedia, modul Lunar Lander tidak menghasilkan kawah lantaran semburan roket sudah dikurangi ketika sudah mendekati permukaan bulan. Bahkan menjelang beberapa meter, mesin roket sudah dimatikan. Gaya gravitasi di bulan hanya satu per enam dari gravitasi bumi sehingga tidak memerlukan tenaga roket yang besar ketika mendarat. Lagipula pendaratan dilakukan di batuan Regolith, homogen batuan yang solid pada bulan, Mars, dan asteroid.
Hal ini juga diamini oleh sejarawan penerbangan antariksa Speed Hunters) |
Roket yang mengangkut satelit harus aerodinamis, namun satelit tidak perlu. Secepat apapun ia bergerak, kalau tidak ada medium ibarat udara, maka tidak ada gesekan, yang artinya tak perlu desain kokoh.
Roket juga didesain aerodinamis lantaran harus menembus lapisan udara (sumber: Space) |
Modul bekas Apollo 15 oleh satelit milik India (sumber: The Hindu) |
Potret satelit milik Jepang yang ditransformasi ke 3 dimensi memastikan foto Apollo 15 orisinil (sumber: Universe Today) |
Foto situs ekspedisi Apollo lainnya sanggup dilihat di Hub Pages.
3. Reka ulang 3 dimensi oleh Nvidia membuktikan pengambilan gambar di bulan ialah asli. Dengan GPU Maxwell, Nvidia mencoba mencari klarifikasi mengapa sisi bayangan terlihat terang.
Hasilnya, bukti ini membungkam sebagian pertanyaan dari konspirator.
4. Lebih dari 14 ribu foto dokumentasi misi Apollo, 8 ribu diantaranya merupakan misi pendaratan di bulan. Menampilkan detil semenjak peluncuran, mendarat di bulan, dan kembali ke bumi.
Jumlah yang terlampau banyak kalau NASA hanya memalsukannya.
Ribuan foto misi Apollo sanggup dilihat di Flickr |
Seorang eksekutif film, S.G. Collins menyebut jauh lebih sulit bagi filmmaker untuk membuat komposisi foto palsu pendaratan di bulan. Teknologi studio film ketika itu belum sebaik 20 tahun terakhir.
Saya juga pernah mendengar perkataan dari seorang yang sempat menjadi karyawan NASA bahwa membuat footage palsu pendaratan di bulan lebih sulit ketimbang membuat aslinya.
5. Ratusan kilogram batuan bulan yang dibawa para astronot ke bumi. Batuan tersebut sudah diteliti dan terbukti mempunyai komposisi yang berbeda dengan batuan di bumi.
Ratusan hasil penelitian batuan bulan sanggup kalian cek di LPI-USRA.
Big Muley yang diambil oleh Apollo 16 |
Perbandingan batuan di bulan dan di bumi (sumber: Wikipedia) |
Batuan di bulan terbentuk selama jutaan tahun di lingkungan kedap udara, minim gravitasi, terkena radiasi kosmik, serta parameter lainnya yang jauh berbeda dengan bumi. Amat tidak mungkin bagi NASA untuk membuat batuan bulan palsu.
Pasti hasil penelitian watu tersebut cuma rekayasa, mereka ilmuwan yang dibayar NASA untuk berbohong
Jika kalian berpikir hasil penelitian batuan bulan tersebut hanya rekayasa belaka yang datanya tidak valid, maka alangkah baiknya kalian meneliti batuan itu sendiri. NASA dengan bahagia hati meminjamkan batuan bulan untuk diteliti oleh siapapun.
Batuan bulan yang dibawa astronot Apollo boleh dipinjam untuk diteliti |
Apabila tertarik, silahkan ejekan seruan peminjaman kepada NASA atau Science & Technology Facilties Council. Kalau barangnya palsu, NASA tidak akan berani meminjamkannya kepada publik.
Well...
Lagipula misi pendaratan insan di bulan bukan cuma planning besar Amerika Serikat. Faktanya Uni Soviet juga punya planning serupa, sayangnya roket Soviet N1 yang mereka andalkan gagal dan meledak. Sementara AS dengan Saturn V berhasil setiap kali diluncurkan.
Andaikan Uni Soviet juga berhasil, apakah tetap akan muncul konspirasi pendaratan di bulan?
Coming soon (sumber: Speed Hunters) |
Roket yang mengangkut satelit harus aerodinamis, namun satelit tidak perlu. Secepat apapun ia bergerak, kalau tidak ada medium ibarat udara, maka tidak ada gesekan, yang artinya tak perlu desain kokoh.
Roket juga didesain aerodinamis lantaran harus menembus lapisan udara (sumber: PART 2) alasannya ialah semakin jauh dari titik sentra gravitasi, maka kecepatan orbit lebih lambat. Jadi, tidak semua satelit sama rata kecepatannya 28.000 km per jam (sumber: Wikipedia).
Gravitasi terperinci masuk akal, sudah terbukti secara ilmiah. Tapi berdasarkan Flat Earth, gravitasi tidak ada, yang ada ialah bumi bergerak dari bawah ke atas sehingga membuat benda terjatuh ke bawah. Cara paling sederhana untuk menghancurkan argumen Flat Earth yang satu ini ialah dengan menggunakan mainan per slinky: Cek perhitungannya di Physics Stackexchange. Jika bumi yang naik ke atas, seharusnya:
Sungguh disayangkan, hal tersebut tidak terjadi. Justru lantaran adanya gaya tarik bumi alias gravitasi, cuilan bawah per tetap tertahan serta memberi kesan melayang, sementara itu per mulai merapat dari atas. Sesekali para FE harus menabung untuk membeli mainan murah ini, dibanding cuma beli kuota internet demi menonton video brainwash. KLAIM: ISS tidak aerodinamis, niscaya rontok dalam kecepatan 28.000 km/jam Pertanyaan mainstream di aneka macam lembaga Flat Earth. Ada tiga kemungkinan mengapa seorang FE menanyakan hal ini:
Saya sangat yakin niscaya latar belakangnya antara ketiga itu. Kenapa saya katakan demikian? Sejak SD kita sudah diajarkan bahwa luar angkasa hampa udara. Kalau hampa udara, maka bentuk aerodinamis tidak diperlukan.
Roket yang mengangkut satelit harus aerodinamis, namun satelit tidak perlu. Secepat apapun ia bergerak, kalau tidak ada medium ibarat udara, maka tidak ada gesekan, yang artinya tak perlu desain kokoh.
Saya masih sanggup maklum kalau anak Taman Kanak-kanak atau SD menanyakan hal ini. Tapi yang miris, argumen ini dilontarkan oleh seorang laki-laki berusia remaja melalui channel Flat Earth 101. KLAIM: Apa materi bakar satelit dan kapan ngisi bensinnya? Ini yang parah. Dia pikir satelit sama halnya dengan pesawat komersial, harus isi materi bakar semoga tetap melaju di angkasa. Semakin kesini semakin sanggup dipastikan Flat Earth 101 ialah orang yang minim wawasan. Ironisnya, ada saja orang yang percaya. Tapi saya yakin kalian yang mencar ilmu IPA tidak sanggup dibodohi dengan ini. Benda membisu akan tetap membisu kalau tidak ada yang menggerakannya. Benda bergerak akan tetap bergerak selama tidak ada yang menghentikan atau menghambatnya. Itulah konsep singkat hukum kekekalan energi mekanik. Ketika roket sudah mencapai angkasa, ia akan melaju pada kecepatan tinggi, misal 28.000 km/jam. Saat itu juga satelit dilepas, maka kecepatan satelit itu juga 28.000 km/jam. Karena tidak ada udara yang menghambatnya, maka satelit tetap mengorbit dalam kecepatan konstan.
Roket yang mengantar satelit memang butuh materi bakar untuk mendorong satelit ke orbit pada kecepatan yang telah ditentukan. Bagaimana dengan informasi yang menyampaikan proses pengisian materi bakar satelit milik China? Satelit punya materi bakar dalam jumlah kecil, sekedar untuk manuver, misal untuk menghindari sampah angkasa, pemindahan lokasi orbit, atau energi operasional selain tenaga surya. Bahan bakar satelit tidak digunakan untuk mengorbit. Semua satelit memanfaatkan energi mekanik.
Teramat terbelakang kalau para ilmuwan yang mengembangkan satelit malah menggunakan materi bakar untuk mengorbit. Justru lantaran mereka tahu adanya aturan kekekalan energi mekanik, mereka tak berargumen konyol ibarat Flat Earth. KLAIM: Astronot sanggup dengan damai melayang di luar pesawat? Begini, coba kalian keluar dari kendaraan beroda empat yang sedang melaju. Apakah kalian sanggup keluar dan eksklusif berhenti, atau terlempar ke depan gres berhenti? Pertanyaan sederhana diatas sudah menghancurkan klaim Flat Earth 101. Hal ini sudah dijelaskan dalam Hukum Newton 1. Contoh ketika astronot ISS keluar dari wahana, maka kecepatannya juga sama 28.000 km/jam. Karena tidak ada udara yang menghambat, maka kecepatannya akan stabil dan astronot tetap damai melayang di angkasa. Demi keamanan, para astronot yang melaksanakan space walk dilengkapi tali yang terhubung dengan ISS. Bahkan ada juga yang menggunakan ransel ibarat jetpack berjulukan MMU.
Kalau kalian para FE tidak percaya, silahkan keluar dari kendaraan beroda empat yang sedang melaju kencang. Setelah itu kalian terbangun di rumah sakit dan sadar bahwa klaim Flat Earth completely wrong. KLAIM: Satelit ialah dongeng fiksi ilmiah karya Arthur Clarke Arthur Clarke bukan saja seorang penulis, ia juga seorang saintis. Maka dari itu tulisannya didasarkan pada sains. Ia juga memperlihatkan gagasan untuk membuat satelit komunikasi yang tentu saja tidak melupakan eksistensi sains.
Inilah letak kehebatan ilmu pengetahuan. Bermula dari ranah fiksi ilmiah, kini menjadi ilmiah. Dulu insan sanggup terbang hanyalah fiksi, namun kini jadi kenyataan. Satelit hanya salah satu inspirasi ilmuwan yang kini menjadi kenyataan. Satu per satu, hal yang dianggap fiksi mulai terealisasi. Flat Earth sepertinya tidak bahagia atas kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. KLAIM: Tentang White Alice Ada beberapa pernyataan yang sengaja dipelintir sehingga harus diluruskan. Maka dari itu, saya sarankan kalian untuk menonton video aslinya terlebih dahulu sehingga sanggup mengerti maksud dari sistem komunikasi berjulukan White Alice. Jadi, White Alice cuma sebuah nama, sama ibarat ACE High, CNT, Texas Towers, DEW Line, Pinetree Line, SEVER, dan sebagainya. Sementara sistem yang digunakan dikenal dalam istilah tropospheric scatter atau troposcatter. Sebaiknya Flat Earth jangan mengagungkan White Alice, alasannya ialah sistem troposcatter sengaja dibentuk memantulkan sinyal ke atmosfer, lantaran kalau dikirim secara garis lurus (line of sight) maka akan terhalang oleh horizon bumi. Atau sanggup dibilang lantaran bumi berbentuk bulat. Seorang Flat Earth yang mengakui sistem komunikasi troposcatter ibarat White Alice berarti mengakui bumi bulat.
Anehnya, Flat Earth terlalu yakin sinyal troposcatter dipantulkan oleh kubah bumi. Padahal sesuai namanya, troposcatter dipantulkan oleh lapisan troposfer yang tingginya sekitar 10 - 20 km. Bukankah kubah bumi tingginya 5000 km? Inkonsistensi Flat Earth soal ketinggian kubah bumi memang sudah sangat fatal. Dulu menggunakan jargon HANE, kini White Alice. Entah nanti pakai klaim apa lagi. Masalah pada troposcatter berada pada kapasitasnya yang rendah. Hanya sanggup digunakan untuk mengobrol serta biaya yang terlalu tinggi untuk kanal publik. Maka dari itu troposcatter hanya digunakan oleh militer. Troposcatter sempat dilepas ke publik hingga 1970an, namun untuk berkomunikasi, orang harus tiba ke stasiun antena. Sinyal hanya sanggup diterima di satu tempat. Andaikan transmitter dan receiver troposcatter berada di Jakarta dan Bandung, sementara orang yang ingin kalian ajak berkomunikasi tinggal di Cirebon. Apakah ia harus tiba ke Bandung terlebih dahulu? Apakah ini disebut efisien? Maka dari itu, instansi militer lebih tertarik dengan satelit militer dengan aneka macam kelebihan yang dimilikinya. Bahkan Indonesia berencana mengorbitkan satelit militer pada 2019.
Kesimpulannya, klaim perihal White Alice sendiri sudah mematahkan argumen Flat Earth dengan sendirinya. Sistem komunikasi troposcatter digunakan lantaran bumi berbentuk bulat. Tidak ada alasan bagi Flat Earth untuk menjadikan White Alice sebagai ujung tombak melawan bentuk bumi globe. KLAIM: Astronot yang terlibat harus menandatangani confidentiality agreement Confidentiality Agreement ialah perjanjian untuk tidak membagikan detil pekerjaan ke publik. So, apakah benar para astronot harus menandatangani perjanjian tersebut? Saya bahkan tak pernah mendengar persyaratan tersebut, NASA pun tidak memintanya. Sederhananya Flat Earth 101 menganggap ratusan astronot telah berbohong. Inilah konsekuensi dari kepercayaan Flat Earth, tanpa bukti yang terperinci eksklusif menuduh mereka berbohong. Faktanya untuk keluar angkasa tidak harus menjadi astronot.
Roket yang mengangkut satelit harus aerodinamis, namun satelit tidak perlu. Secepat apapun ia bergerak, kalau tidak ada medium ibarat udara, maka tidak ada gesekan, yang artinya tak perlu desain kokoh.
Roket yang mengangkut satelit harus aerodinamis, namun satelit tidak perlu. Secepat apapun ia bergerak, kalau tidak ada medium ibarat udara, maka tidak ada gesekan, yang artinya tak perlu desain kokoh.
Roket yang mengangkut satelit harus aerodinamis, namun satelit tidak perlu. Secepat apapun ia bergerak, kalau tidak ada medium ibarat udara, maka tidak ada gesekan, yang artinya tak perlu desain kokoh.
Roket yang mengangkut satelit harus aerodinamis, namun satelit tidak perlu. Secepat apapun ia bergerak, kalau tidak ada medium ibarat udara, maka tidak ada gesekan, yang artinya tak perlu desain kokoh.
Roket yang mengangkut satelit harus aerodinamis, namun satelit tidak perlu. Secepat apapun ia bergerak, kalau tidak ada medium ibarat udara, maka tidak ada gesekan, yang artinya tak perlu desain kokoh.
Roket yang mengangkut satelit harus aerodinamis, namun satelit tidak perlu. Secepat apapun ia bergerak, kalau tidak ada medium ibarat udara, maka tidak ada gesekan, yang artinya tak perlu desain kokoh.
Roket yang mengangkut satelit harus aerodinamis, namun satelit tidak perlu. Secepat apapun ia bergerak, kalau tidak ada medium ibarat udara, maka tidak ada gesekan, yang artinya tak perlu desain kokoh.
|
0 Response to "Bantahan Terhadap Argumen Flat Earth - Part 6"
Posting Komentar