Bantahan Terhadap Argumen Flat Earth - Part 3
- Tak terasa sudah beberapa hari semenjak posting bantahan part 2. Ternyata di video episode 3 Flat Earth 101 punya segudang klaim yang erat kaitannya dengan sejarah.
Bukan cuma sejarah, tapi juga aneka macam definisi seputar teori yang dirancang biar bisa membuktikan bahwa bumi itu datar.
Anyway, untuk membantah episode ketiga ini saya perlu waktu panjang untuk mempelajari kembali bagaimana perjalanan insan untuk membuktikan bentuk bumi. Beruntung saya sendiri punya sedikit pengetahuan wacana sejarah ilmuwan menyerupai Galileo Galilei dan Isaac Newton. Jadi, tidak begitu sulit untuk mengulangnya kembali.
Bantahan Argumen Flat Earth - Part 3 ini sangat erat kaitannya dengan ilmu sains dan sejarah. Sebagaimana telah saya sampaikan, tetap saja saya cuma insan biasa yang bisa salah. Maka dari itu, sembari kalian membacanya, saya juga butuh koreksi apabila ada kesalahan.
Baik, inilah bantahan part 3....
Bantahan Terhadap Argumen Flat Earth - PART 3
Video Flat Earth 03: Kebohongan Sains Modern secara singkat menuduh bahwa ilmu pengetahuan yang ada kini penuh manipulasi. Video tersebut menerangkan sejumlah argumen yang mungkin saja akan membuat kalian berkata "iya, benar juga sih".
Saya hanya ingin menyampaikan, sebaiknya jadilah orang kritis ketika mendapatkan informasi. Sebuah tragedi punya alasannya yakni akibat, latar belakang yang menjadikannya itu ada. Inilah yang ditutupi Flat Earth.
Mungkin sebagian dari Flat Earth tidak akan menyukai artikel bantahan ini. Ya, itu sih terserah kalian tapi klaim butuh pembuktian. Sayangnya bukti-bukti yang dipaparkan FE sudah dibantah.
Berikut klaim dan bantahannya...
KLAIM: Bintang berputar mengelilingi kita
Singkatnya, bintang utara (Polaris) yang terlihat berputar mengelilingi bumi hanyalah ilusi. Memang masuk budi kalau dikatakan bahwa sebetulnya yang bergerak itu ialah bintang, bukan bumi.
Namun kita tetap harus membandingkan klaim versi Flat Earth dengan Globe Earth.
FE: Bintang berputar mengelilingi bumi
GE: Bumi berputar pada porosnya
Keduanya dirasa masuk akal. Tetapi klaim dari FE ini hanya menerangkan pergerakan bintang di langit utara. Bagaimana dengan bintang di langit selatan (Sigma Octantis)?
Sebenarnya bumi yang bergerak, bukan bintangnya |
Tidak ada langit selatan di peta bumi versi Flat Earth lantaran memang tidak ada kutub bumi. Dalam peta bumi datar, orang yang berada di belahan bumi selatan melihat ke arah selatan, mereka tidak bisa melihat contoh Sigma Octantis.
Orang yang berada di cuilan selatan Afrika, Australia, dan Amerika tidak bisa menyaksikan bintang selatan |
Konsekuensi dari bentuk bumi datar seharusnya kita tidak bisa melihat pemandangan bintang selatan. Tetapi faktanya banyak orang bisa menyaksikan hal tersebut yang secara otomatis meruntuhkan klaim bahwa bintang mengelilingi bumi.
Video di atas merekam bintang di langit belahan bumi selatan atau Southern Hemisphere. Orang di kawasan belahan bumi selatan hanya bisa melihat bintang selatan. Mereka tidak bisa melihat bintang utara karena terhalang lengkungan bumi.
Sementara orang yang tinggal di kawasan ekuator (khatulistiwa) sanggup menyaksikan keduanya. Hanya saja perlu sedikit penanganan sudut pandang biar bisa melihat bintang dengan jelas.
Sudah disebutkan bahwa bintang kutub bisa dilihat dengan gampang di kutub bumi (sumber: Wikipedia) |
Ada yang bertanya:
"Dalam versi bumi bulat, bumi mengelilingi matahari, seharusnya posisi bintang polaris tidak bisa terlihat konstan. Bagaimana mungkin ini terjadi?"
Jawabannya yakni lantaran jarak bumi dan bintang yang sangat...sangat...sangat... jauh.
Jarak Polaris dengan bumi ialah 434 tahun cahaya. Coba kalian hitung sendiri berapa jarak tersebut dalam satuan kilometer, yang niscaya bilangannya sangat panjang.
Jaraknya yang begitu jauh tersebut membuat pergerakan bumi mengelilingi matahari membuat kita sangat sulit untuk melihat perubahan lokasi bintang Polaris.
Gambar kedua dan ketiga lokasi buminya sudah diubah, namun sulit untuk mendeteksinya pada foto ketiga bukan? |
Menurut Kim Aaron dari California Institute of Technology, perubahan sudut pandang kita terhadap bintang Polaris hanya 0.0000042 derajat. Bahkan angka tersebut bisa lebih kecil lagi mengingat matahari dan Polaris bergerak bantu-membantu mengelilingi galaksi.
Bisa kau bayangkan sendiri seberapa kecil sudut itu untuk melihat perubahan posisi bintang.
Lingkaran panah berwarna putih merupakan arah berubahnya sumbu bumi selama 26.000 tahun (sumber: Wikipedia) |
Alasan kedua ialah perubahan sumbu bumi terjadi sangat lama. Poros bumi berubah selama 26.000 tahun. Ini artinya setiap 72 tahun hanya ada pergeseran 1 derajat.
Makara meskipun bumi berotasi selama 24 jam, berevolusi selama setahun, dan terjadi perubahan demam isu sekalipun tidak membuat bintang utara atau Polaris terlihat mengalami pergeseran (bersifat stationary). Prinsip yang sama juga terjadi pada Sigma Octantis.
Ada satu fakta menarik wacana bintang. Bintang-bintang di angkasa terlihat berkedip-kedip lantaran cahayanya dibiaskan oleh atmosfer.
Bintang yang jauh akan berkelap-kelip kalau dilihat dari bumi. Hal ini mustahil terjadi pada klaim bintang yang menempel pada kubah bumi (sumber: Info Astronomy) |
KLAIM: Peta dunia sebelum NASA yakni peta Flat Earth
Pembuat video menjadikan Gleason's New Standard Map of The World sebagai standar peta dunia sebelum berdirinya NASA tahun 1958.
Klaim ini terang salah, pasalnya New Standard Map of The World dibentuk untuk menentukan koordinat dan zona waktu. Bukan peta dunia dalam versi Flat Earth.
Di sudut lampiran terdapat informasi yang menerangkan kegunaan peta tersebut (sumber: BPL) |
Peta yang terbit pada 1892 tersebut justru memakai proyeksi dari bentuk bumi bulat. Pernyataan ini sendiri tertulis dalam catatan informasi di Digital Commonwealth.
Tertulis terang bahwa peta diambil dari bumi globe yang diratakan |
Jika mengusut dari sejarahnya, peta dunia berbentuk bola pertama dibentuk oleh astronom Yunani pada kala ke-3 SM. Pada kala itu perdebatan wacana bentuk bumi nyaris tidak ada, semua orang setuju bahwa bentuk bumi yakni bulat.
Patung Atlas, ilahi mitologi Yunani yang mengangkat bumi (sumber: Wikipedia) |
Berangkat dari situ, orang-orang mulai membuat peta bumi bundar versinya sendiri. Saat itu peta yang dibentuk setiap pihak punya perbedaan. Hal ini masuk akal alasannya yakni teknologi dan sistem yang digunakan untuk membuat peta tidak sebaik sekarang.
Membuat peta zaman dahulu pun perlu imajinasi yang besar lengan berkuasa serta bisa mengasumsikan permukaan bumi lewat sejumlah patokan. Namun semuanya secara konsisten merujuk pada peta bumi globe.
Berikut beberapa bukti penggunaan bumi globe semenjak lama.
Peta "Old World" salinan kala 15 yang menerangkan benua Afrika, Eropa, dan Asia pada kala 13 (sumber: Wikipedia) |
The Nuremberg Globe oleh Martin Behaim pada kala 15 (sumber: Wikipedia) |
Hunt-Lenox Globe salinan kala 19 oleh B.F. De Costa pada kala 15 (sumber: Wikipedia) |
Objek peta bumi globe di observatorium Taqi ad-Din pada kala 16 (sumber: Wikipedia) |
Universalis Cosmographia oleh Martin Waldseemüller pada kala 16 (sumber: Wikipedia) |
Celestial Globe oleh Coronelli pada kala 17 (sumber: Wikipedia) |
Peta bumi bulat de l’Isle de Globe yang dibentuk pada kala 18 (sumber: Columbia College) |
Peta bumi globe yang dibentuk di Perancis pada kala 19 (sumber: Ebay) |
Klaim bahwa sebelum NASA orang-orang memakai peta bumi datar yakni salah. Gleason's New Standard Map of The World saja memakai peta bumi globe yang sengaja diratakan untuk mengetahui zona waktu dan koordinat.
Berikut video manufaktur bumi globe tahun 1955 di London.
Berikut video manufaktur bumi globe tahun 1955 di London.
Video produksi lainnya sanggup dilihat disini.
NASA didirikan tahun 1958, sementara peta bumi globe sudah ada jauh sebelumnya Jika standar peta dunia yakni Flat Earth, mustahil peta bumi globe dibuat. Maka klaim peta standar dunia yakni peta Flat Earth yakni salah.
Dalam video Flat Earth 101, terlihat si kreator video sangat mengintimidasi NASA, ia menuduh NASA melaksanakan kebohongan sains antariksa.
It doesn't make sense. Ini tidak masuk akal.
Sebelum NASA, eksplorasi luar angkasa sudah dilakukan Uni Soviet (sekarang Rusia) pada 1957 dengan meluncurkan satelit Sputnik 1.
Itu artinya Uni Soviet sudah lebih dulu tahu antariksa, namun kenapa semua menyalahkan NASA?
KLAIM: Peta bumi bola menurut peta bumi datar oleh USGS
Klaim ini sedikit dipelintir biar sesuai cita-cita pembuat video. Berikut saya kutip pernyataannya:
"Pembuatan peta bumi datar menjadi bumi bola disebut Azimuthal Equidistant"
Ini terbalik.
Fakta sebetulnya justru USGS yang memakai peta globe untuk membuat peta versi proyeksi Azimuthal Equidistant.
USGS tidak pernah memakai peta Flat Earth untuk dijadikan globe |
Perlu dicatat bahwa proyeksi Azimuthal Equidistant bukan merujuk atau mendukung peta Flat Earth.
Pada halamannya yang berjudul Map Projections, USGS menjelaskan aneka macam jenis proyeksi peta yang mereka gunakan untuk aneka macam keperluan.
Proyeksi peta entah itu The Globe, Mercator, Miller Cylindrical, Robinson, Sinusoidal Equal Area, Orthographic, Azimuthal Equidistant, Gnomic, dan sebagainya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Tidak ada proyeksi peta yang sempurna, semuanya punya ranah fungsi tersendiri |
Proyeksi Azimuthal Equidistant menyerupai yang dikatakan pada video seolah "mendukung" peta Flat Earth. Apalagi juga digunakan untuk membuat peta nasional Amerika Serikat, menentukan arah penerbangan, dan menentukan arah antena.
Azimuthal Equidistant tidak mengambil peta Flat Earth. Tetapi Azimuthal Equidistant mengambil proyeksi peta bumi globe. Lebih masuk budi kalau Flat Earth mengadopsi Azimuthal Equidistant sebagai petanya.
Saya tekankan sekali lagi, setiap proyeksi peta punya kelebihan dan kekurangannya tersendiri sehingga fungsinya pun berbeda.
Silahkan baca di halaman Map Projections dengan link yang sudah diberikan tadi. USGS seluruhnya memakai peta bumi globe untuk diratakan dengan aneka macam proyeksi.
Bahkan USGS menyebut peta bumi globe untuk beberapa hal punya kelebihan yang tak bisa disaingi proyeksi peta manapun.
Ngomong-ngomong, dikatakan bahwa USGS yakni lembaga geologi paling kredibel. USGS juga dari Amerika Serikat, satu negara dengan NASA. Tapi kenapa perspektif Flat Earth terhadap keduanya malah berat sebelah?
Padahal USGS dan NASA diberi "makan" oleh negara yang sama, anggaran yang sama.
Dan saya punya kabar baik untuk kalian. Ternyata USGS dan NASA punya jalinan kedekatan :p
Saya ga bilang ini kabar baik untuk kalian yang percaya Flat Earth (sumber: South Pole Station) |
Orang-orang boleh mengunjungi Antartika untuk tujuan sains atau sekedar berwisata disana. Wisata ke Antartika sendiri menjadi tren wisata anti-mainstream.
Soal Antartika ini saya rasa tidak perlu dibahas terlalu panjang mengingat pembahasan lebih lengkap akan dilakukan di episode lain.
KLAIM: Peta bumi datar merupakan dasar pembuatan logo PBB
Pada umumnya orang akan eksklusif mempercayai ini. Alasannya sederhana, kalau klaim sebelumnya sudah percaya maka yang ini juga niscaya dipercayai.
Kreator video cukup cerdik dalam mengutarakan argumen. Dia tahu betul resep untuk mensugesti penonton lewat perkataan, entah beliau mencar ilmu dari mana.
Ketika mendengar klaim tersebut saya cuma bisa tersenyum geli. Ternyata beliau berusaha menyamakan antara proyeksi Azimuthal Equidistant dengan peta Flat Earth.
Azimuthal Equidistant, not Flat Earth (sumber: Wikipedia) |
Padahal keduanya berbeda. Seperti telah dijelaskan di klaim sebelumnya, Azimuthal Equidistant mengambil peta bumi globe, bukan peta bumi datar khas kalangan Flat Earth.
Logo PBB yang kini yakni revisi di tahun 1946. Antara logo PBB tahun 1945 dan 1946 hanya mempunyai perbedaan kecil, yakni memindahkan Amerika Utara dari titik sentra lambang. Kita bisa abaikan hal itu.
Organisasi Flat Earth modern belum ada tahun 1945, apakah Donal McLaughlin seorang FE? |
Pembuat logo PBB, Donal McLaughlin memilih gambar peta dunia dalam proyeksi Azimuthal Equidistant agar seluruh wilayah negara di dunia bisa terlihat dari satu sudut pandang.
Seperti yang dikatakan tadi, tiap proyeksi peta punya kelebihan tersendiri. Dalam hal ini proyeksi Azimuthal Equidistant dirasa cocok untuk dijadikan logo PBB, simbol kedamaian masyarakat dunia.
Bentuknya yang melingkar membuat Azimuthal Equidistant terlihat lebih menarik dibanding proyeksi Mercator.
Andaikan pakai Mercator, hasilnya tak seindah Azimuthal Equidistant |
Saya ingin mengkritik, sudut pandang Flat Earth itu sendiri. Mereka menganggap PBB merupakan elite global sementara mereka juga memakai properti PBB untuk dijadikan brand ambassador untuk mempromosikan Flat Earth.
Mengherankan bukan?
KLAIM: Ruang kerja diam-diam presiden Kennedy memakai peta bumi datar
Mungkin kalian bertanya-tanya mengapa ruang diam-diam presiden Kennedy memakai peta bumi datar. Sekedar ingin mengklarifikasi, peta tersebut bukan peta Flat Earth namun proyeksi Azimuthal Equidistant.
Seperti yang telah disinggung tadi, proyeksi Azimuthal Equidistant sangat berguna untuk menentukan arah penerbangan.
Nah, presiden Kennedy menjabat di era Perang Dingin. Maka dari itu sangat penting untuk mengetahui tindak-tanduk Uni Soviet ketika melancarkan serangan udara.
Oleh alasannya yakni itu kurang tepat kalau memakai proyeksi Mercator.
Proyeksi Mercator tidak menerangkan kutub utara sehingga tidak cocok untuk membaca arah penerbangan |
Dalam video Inside the White House: The Situation Room kamu bisa melihat peta tersebut tidak benar-benar menyerupai dengan peta versi Flat Earth.
Potongan ini menerangkan bahwa peta tersebut mengambil wujud bumi globe yang dijadikan datar |
Ada potongan yang terlihat pada peta tersebut. Artinya memang benar bahwa peta memakai bentuk bumi globe yang diratakan.
Bukan cuma Amerika Serikat, mungkin saja presiden Uni Soviet ketika itu memakai peta serupa dengan alasan yang sama.
KLAIM: Stellar Parallax tidak bisa dibuktikan
Galileo memang tidak berhasil membuktikan Stellar Parallax. Namun kalau ditelusuri sebetulnya kegagalan tersebut disebabkan lantaran problem teknis.
Dalam video menerangkan ilustrasi seorang yang melihat sepucuk daun di pohon dengan latar gunung. Ilustrasi tersebut memang benar, namun tidak 100% relevan lantaran yang diamati Galileo yakni bintang yang jaraknya ratusan tahun cahaya.
Teleskop milik Galileo tidak bisa mengidentifikasi perubahan posisi bintang yang jauh dan berukuran sangat kecil. Seperti yang telah saya katakan tadi, jarak bintang yang jauh menjadi sulit untuk dilihat perubahan sudut pandangnya. Apalagi kalau kemudahan teleskop tidak begitu baik.
Hingga kesudahannya pada kala 19, Friedrich Bessel sukses melaksanakan pengukuran pertama Stellar Parallax. Galileo terbukti benar.
Heliometer teleskop oleh Friedrich Bessel |
Kesuksesan Bessel juga turut dibantu oleh teknologi heliometer yang dipakainya. Setidaknya di kala 19 ada 60 Stellar Parallax yang berhasil diamati.
Di kala 20, komputer mulai digunakan untuk membantu pengamatan ini. Bahkan diluncurkan pula satelit Hipparcos yang sanggup mengukur parallax yang berjarak hingga 1.600 tahun cahaya.
Ilustrasi CGI wahana Gaia |
Belum berhenti hingga disitu, pengamatan Stellar Paralax juga menarik minat European Space Agency. Pihaknya meluncurkan Gaia Mission yang bisa mengamati bintang sejauh 10.000 tahun cahaya dengan akurasi 10 microarcseconds.
Terlepas dari pengamatan modern wacana Stellar Parallax. Sejak berhasil diamati oleh Bessel mau tidak mau orang yang menentang heliosentris harus mengaku salah :D
Bagaimana dengan Negative Parallaxes?
Saya sendiri galau :v
Ternyata ini tidak mengecewakan rumit. Tapi, pembahasan Negative Parallaxes bukan antara Flat Earth vs Globe Earth. Namun geosentris vs heliosentris. Tidak ada hubungannya dengan Flat Earth.
Negative Parallaxes punya dua kemungkinan, geosentris atau heliosentris (sumber: Freelists) |
Oliver Justin Lee dari Harvard University menerbitkan tulisannya wacana On a Reason for the Appearance of Negative Parallaxes in the Determination of the Distances of Stars. Menyimpulkan bahwa Negative Parallaxes muncul lantaran kesalahan pengamat dalam menentukan posisi bintang.
Pengamat harus melaksanakan observasi selama senam bulan untuk melihat bintang. Dalam hal ini ukuran bintang yang terlihat sama dan jarak yang jauh mengacaukan segalanya. Antara bintang A dan bintang B menjadi rancu. Jika sudah salah disini, maka tidak bisa disimpulkan hasil pengamatan.
Jika nilainya negatif, maka parallax akan bernilai tak terhingga, terang ini tidak mungkin |
Sebenarnya parallax bintang tidak akan menjadi negatif, namun hanya mendekati angka 0 sehingga terlalu kecil untuk diukur. Ini sering terjadi pada bintang-bintang yang berada sedikit di luar zona batas terjauh pengukuran.
Siapa yang benar, geosentris atau heliosentris? Jelas heliosentris :D
Terlepas dari itu, Negative Parallaxes tidak ada hubungannya dengan Flat Earth. Skema Flat Earth berbeda dengan geosentris. Geosentris berkata benda langit mengelilingi bumi, sementara Flat Earth menyampaikan benda langit menempel pada kubah celestial yang berputar.
Heliosentris atau geosentris, keduanya tidak menerangkan kesamaan dengan Flat Earth |
Kesimpulannya, klaim bahwa Stellar Parallax tidak bisa dibuktikan yakni salah. Stellar Parallax sudah dibuktikan semenjak kala 19. Sedangkan Negative Parallaxes merupakan temuan baru, dimana ada kesalahan pengukuran akhir jarak bintang yang terlalu jauh.
KLAIM: Galileo dieksekusi lantaran pemberontakan politik, bukan sains
Dikatakan lantaran Galileo gagal membuktikan teorinya dan murka sehingga ia melemparkan serangan kepada Paus Urbanus III lewat buku Dialogue Concerning the Two Chief World Systems.
Wah hebat sekali si pembuat video berhasil menemukan sebuah fakta sejarah yang tersembunyi selama ratusan tahun. Kenapa ga dilaporkan aja ke andal sejarah, siapa tahu sanggup komisi :p
Well, buku yang terbit tahun 1632 tersebut ditulis Galileo untuk membandingkan sistem Copernican dan Ptolemaic. Tidak ada upaya serangan menyerupai yang diklaim dalam video.
Silahkan baca rangkuman bukunya disini.
Kalau dieksekusi lantaran pemberontakan politik, buat apa Gereja Nasrani Roma merehabilitasi namanya sebagai ilmuwan? |
Galileo terbukti benar, justru ketika itu pihak Gereja Nasrani yang salah. Akhirnya kita semua tahu bahwa nama Galileo dipulihkan dan ia menjadi salah satu ilmuwan paling berjasa yang pernah ada.
KLAIM: Balon gas terbang? Besi tenggelam?
Ini pertanyaan anak SD, yang pantas jawab sebetulnya guru SD lantaran guru paham bagaimana cara menerangkan sesuatu kepada anak yang masih polos di bidang sains.
Sayangnya banyak FE yang masih "imut-imut" sehingga mau tidak mau harus disuapin balasan untuk mengenyangkan perut mereka.
Mengapa balon bisa terbang dan air tetap melekat? Mengapa gabus mengapung dan besi tenggelam?
Jawabannya yakni berat jenis.
Kalian yang FE mungkin akan bahagia ketika saya menjawab itu. Tapi, apakah kalian sudah tahu rumus berat jenis oleh Archimedes?
s = mg/V
s = berat jenis (N/m³)
m = massa benda (kg)
g = gaya gravitasi (N/kg)
V = volume benda (m³)
Terbukti, melibatkan gravitasi (sumber: Wikipedia).
Di era Archimedes memang belum ditemukan istilah gravitasi. Namun mereka sudah mengerti adanya gaya tarik bumi. Barulah Newton mendefinisikan hal tersebut sebagai gravitasi.
Archimedes sudah ada ribuan tahun sebelum Newton. Tidak ada problem dengan ini, bahkan Newton sendiri memakai prinsip yang dibentuk oleh Archimedes. Gravitasi dan berat jenis saling melengkapi.
Video seolah memfitnah Newton bahwa tragedi tersebut disebabkan oleh gravitasi.
Gravitasi dan berat jenis saling berkaitan |
Gravitasi dan berat jenis punya kekerabatan erat. Balon helium bisa terbang lantaran berat jenisnya lebih ringan dari udara. Gabus bisa mengapung lantaran berat jenisnya lebih ringan dari air. Begitu juga sebaliknya dengan besi.
Bagaimana dengan benda berat dan benda ringan yang dijatuhkan di ruang vakum, kenapa jatuhnya bisa sama?
Prinsip Archimedes memerlukan medium. Tanpa medium maka ia tidak berlaku, namun gravitasi tetap berlaku. Cek video ketika bola bowling dan bulu dijatuhkan bersamaan di ruang vakum:
Andaikan ada udara, tentu bulu akan jatuh lebih lambat alasannya yakni ia akan bergesekan dengan udara dan memperlambat jatuhnya. Sedangkan di ruang vakum kecepatan jatuh benda apapun tetap 9,8 m/s.
Balon helium terus terbang tapi ia akan terhenti di titik dimana udara sudah tidak ada. Gabus akan terus bergerak naik dari dasar ke permukaan air, tidak hingga mengambang di udara bukan?
Amat disayangkan video Flat Earth 101 begitu hebatnya menyesatkan ilmu pengetahuan. Jika ada yang bertanya kenapa Indonesia sulit maju, mungkin lantaran banyak orang menyerupai itu.
KLAIM: Gravitasi Newton dan Relativitas Einstein hanya teori, bukan fakta
Dari pernyataannya, saya rasa beliau tidak mengerti istilah teori dalam sains. Justru fakta yakni jenjang awal sebelum fenomena sanggup disebut teori.
Teori > Fakta
Istilah yang benar yakni Hukum Gravitasi dan Teori Relativitas.
Kalau saya jelaskan disini bakalan panjang. Maka dari itu saya sarankan tonton video dari channel edukasi Kok Bisa? yang membahas wacana fakta, hipotesa, teori, hingga hukum.
Sudah paham kan? :)
Hukum yakni kepastian sementara teori yang menjelaskan terjadinya.
Bagaimana dengan artikel Gravity: It's Only a Theory yang ditampilkan pada video?
Artikel tersebut memang benar adanya. Tapi itu cuma satire (parodi).
Cuma satire, tidak perlu tanggapi serius (sumber NCSE) |
Justru manis kalau gravitasi dibilang teori, bukan fakta. Karena memang sejatinya teori punya strata yang lebih tinggi dari fakta :D
Namun tetap saja, gravitasi sudah diakui sebagai hukum.
KLAIM: Newton menjawab elektron mengelilingi inti atom lantaran gravitasi
Saya kutip pernyataan si kreator video:
"Elektron berputar mengelilingi inti atom, apa penyebabnya? Newton akan menjawab gravitasi, Niels Bohr menjawab elektromagnetik"
Bisakah kalian menemukan kejanggalan obrolan fiktif ini?
Yap, benar sekali. Tahun Newton hidup dan Niels hidup berbeda jauh. Niels Bohr sendiri menemukan atom 171 tahun sehabis maut Newton.
Mana mungkin Newton mengetahui prosedur kerja atom?
Cara kerja atom dijelaskan dalam Mekanika Quantum, di zaman Newton belum ada istilah ini.
Tidak adil kalau eksklusif menjudge Newton akan menjawabnya sebagai gravitasi. Ini cacat logika namanya.
Elektron yang mengelilingi inti atom tidak bisa disamakan dengan bumi yang mengelilingi matahari.
Planet bukan elektron raksasa yang mengelilingi inti atom. Sekilas memang menyerupai secara visual. Tapi bukan berarti cara kerjanya sama.
Kenyataannya, atom berbeda dengan tata surya |
Pada atom, satu jalur bisa diisi beberapa elektron, sedangkan planet hanya satu di setiap orbit. Elektron tidak hanya diam, ia juga bisa mengalami pertukaran dengan elektron dari luar. Apakah bumi pernah berpindah sistem tata surya dan kita melihat matahari yang berbeda?
Planet mengelilingi bumi lantaran gravitasi. Elektron mengelilingi nukleus lantaran gaya elektromagnetik. Tata surya dan atom sangat berbeda jauh. Jadi, jangan disamakan.
Menyamakan tata surya dengan atom sama saja menyamakan sel otak dengan kumpulan galaksi di alam semesta (CGI) |
KLAIM: Newton akan menjawab matahari dan bulan beredar pada porosnya lantaran gravitasi
Saya kutip pernyataan si kreator video:
"Matahari dan bulan berjalan dalam porosnya, apa penyebabnya? Newton menjawab gravitasi, Nikola Tesla menjawab elektromagnetik"
Memangnya beliau sudah pernah tanya ke Newton dan Tesla? :)
Adakah bukti Newton dan Tesla mengatakannya?
Quote Tesla yang diklaim dalam video saja belum terang kebenarannya. Sekarang seolah sudah tau bahwa Tesla juga turut mempelajari gravitasi dan dengan segala perhitungan cermatnya.
Tapi ada yang aneh.
Kalau disimak baik-baik, si kreator video tampak menyamaratakan definisi gaya elektromagnetik dengan gaya gravitasi. Padahal keduanya berbeda.
Gravitasi: gaya tarik yang dimiliki semua benda yang mempunyai massa
Elektromagnetik: arus listrik yang mengubah besi atau baja menjadi magnet
Semua yang punya massa niscaya punya gaya tarik. Bahkan badan insan sendiri juga memilikinya. Tapi bedanya, gravitasi menarik semua benda, elektromagnetik hanya benda tertentu.
Percobaan gravitasi sudah dilakukan Henry Cavendish pada kala 18. Ia memakai empat bola yang digantung, dua bola besar dan dua bola kecil. Kemudian bola besar diayunkan ke arah bola kecil (tidak menyentuh) dan bola kecil mengalami pergeseran. Hal ini membuktikan adanya gravitasi pada setiap benda. Makin besar massanya, makin besar gaya gravitasinya.
Contoh eksperimen Cavendish:
Kamu bisa melakukannya sendiri di rumah, alat dan bahannya juga tidak sulit ditemukan.
Gravitasi bumi bukan medan magnet.
Medan magnet bumi memang ada, tapi itu berbeda dengan gravitasi. Keberadaan medan magnet bumi sanggup dibuktikan dengan jarum kompas yang selalu menunjuk arah utara.
Jadi, sudah terang bahwa kita tidak melayang lantaran ada gravitasi bumi. Apalagi lantaran bumi punya massa yang besar maka gaya gravitasinya cukup besar lengan berkuasa untuk menjaga bulan tetap berada di orbitnya. Begitu pula dengan matahari yang membuat planet dan asteroid mengelilinginya.
Sedangkan elegtromagnetik...
Tidak, itu cuma berlaku bagi benda logam menyerupai besi dan baja.
Kalau gaya elektromagnetik dipaksakan, seharusnya kita sudah melayang-layang sekarang.
Oh ya, di dalam video ada juga beberapa eksperimen Magnetic Levitation. Yap, itu memang benar, tapi membutuhkan magnet dan logam. Eksperimen tersebut tidak sedang membuktikan elektromagnetik bumi.
KLAIM: Ilusi gravitasi, ada gaya tarik tak ada gaya tolak
Sudah dijelaskan tadi, setiap benda yang mempunyai massa niscaya mempunyai gravitasi. Sedangkan gambar yang digunakan pada video yakni medan magnet bumi.
Sekali lagi, gravitasi dan medan magnet bumi yakni kedua hal yang berbeda.
Ini bukan gravitasi, ini medan magnet (sumber: Gaia Legacy) |
Persepsi orang yang menganggap kesamaan antara gravitasi dan medan magnet dimanfaatkan oleh Flat Earth untuk menjerat para korban bergabung dalam sekte buatan Daniel Shenton.
Coba kalian cari atau tanya kepada kalangan saintis terkait fungsi medan magnet bumi. Saya yakin mereka tidak akan menjawab untuk menjadikan gaya tarik menyerupai gravitasi.
Lalu apa fungsi medan magnet?
Untuk membuat perisai bumi yang dinamakan Van Allen Belt. Ya, medan magnetik bumi membuat perisai yang tak tampak oleh mata namun keberadaannya sanggup dideteksi lewat teknologi dan ilmu pengetahuan.
Perisai aneh inilah yang menahan gempuran angin matahari yang sanggup menghilangkan eksistensi kehidupan di bumi. Ilustrasinya bisa dilihat pada video berikut:
Di luar dari pemanfaatan medan magnet, setidaknya fungsi sebagai perisai sanggup dikatakan sebagai yang utama.
Apakah planet lain juga punya medan magnet? Punya, tapi saya katakan medan magnet bumi lebih istimewa.
Medan magnet bumi dan Mars (sumber: NASA) |
Mars sebetulnya berada di zona yang memungkinkan adanya kehidupan. Tapi sayangnya ia tak mempunyai perisai sekuat bumi. Maka dari itu bersyukurlah bumi diciptakan dengan segala keistimewaan yang tak dimiliki planet lainnya.
Ups, saya gres sadar, saya gres bahas wacana medan magnet, belum menjawab seputar klaim pada video :D
Sejujurnya saya baiklah soal pertanyaan di video, kalau ada gaya tarik, kenapa ga ada gaya tolak?
Sekilas itu bakal meruntuhkan aturan gravitasi oleh Newton, Tapi teori relativitas oleh Albert Einsten menjawab pertanyaan aturan gravitasi tersebut.
Kita akan bahas bersamaan dengan klaim selanjutnya.
KLAIM: Teori relativitas tidak terbukti
Teori relativitas Einstein mengatakan setiap benda yang mempunyai massa akan melengkungkan ruang dan waktu. Kalian mungkin sudah familiar dengan teori ini lantaran beberapa kali sering digambarkan dalam foto maupun video.
Animasi sederhana wacana teori relativitas |
Sebelum saya bahas lebih jauh, alangkah baiknya kita bantah terlebih dahulu wacana salah satu bentuk teori relativitas yang dibuatkan modelnya secara nyata.
Kenapa bola tetap jatuh? |
Percobaan pada video tersebut memang benar. Konsepnya pun juga benar menyerupai pada teori relativitas. Tapi, kenapa bola tetap saja jatuh?
Jawabannya ada pada hukum kekekalan energi. Energi tidak sanggup diciptakan atau dimusnahkan, energi berubah bentuk. Bola kecil pada kesudahannya terjatuh lantaran ia bergesekan dengan kain yang berarti sebagian energinya menjelma gesekan.
Sementara di luar angkasa, tidak ada medium yang menghambat planet ketika mengelilingi matahari. Ini sesuai dengan aturan kekekalan energi.
Saya berhasil menemukan footage video aslinya. Silahkan ditonton :D
Dalam video di atas, orang yang melaksanakan eksperimen tersebut mengatakan:
"...sekarang bola kecil mulai kehilangan energinya dimana ini tidak terjadi pada sistem tata surya, tidak ada yang mengganggu planet..."
Sayangnya footage tersebut disunyikan suaranya sehingga maknanya jadi absurd. Orang yang tidak mengecek footage orisinil tersebut akan eksklusif percaya klaim FE.
Sebelumnya video Flat Earth 101 juga sudah membahas wacana aturan kekekalan energi. Seharusnya ia sudah tahu mengapa bola tetap saja jatuh. Tapi kenapa dijadikan klaim? Kalian bisa nilai sendiri mana fakta dan mana penyesatan.
Oke, kita lanjut ke penjelasan teori relativitas Einstein...
Setelah Einstein membuatkan relativitas selama bertahun-tahun, ia perlu membuktikan teorinya. Einstein menantang astronom untuk mengamati dan memotret sebuah bintang yang cahayanya akan dibelokkan oleh matahari.
Namun cahaya matahari yang sangat terang membuat pengamat kesulitan mendeteksinya. Untuk itu pengamatan hanya bisa dilakukan ketika terjadi gerhana.
Cahaya bintang yang lurus sebetulnya tidak lurus, ia dibelokan oleh matahari |
Singkat dongeng beberapa nama menyerupai Erwin Finlay, William Campbell, dan Arthur Eddington tertarik membuktikan teori relativitias Einstein. Perlu diketahui ketika itu teori relativitas dipandang sebagai fiksi.
Akhirnya Campbell dan Eddington berhasil membuktikan teori relativitas. Sedangkan Finlay ketika akan melaksanakan observasi malah ditangkap tentara Uni Soviet lantaran beliau merupakan orang Jerman, sementara ketika itu Jerman sedang perang melawan Uni Soviet.
Saran saya, coba baca kisah usaha Einstein membuktikan teori relativitas di My Stupid Theory. Kalian akan lebih mengerti perkembangan teori relativitas.
Perjalanan teori relativitas untuk menjadi teori tidaklah mudah. Ada banyak kritikan yang tidak menyetujui teori ini. Berbeda pendapat itu masuk akal :D
Bahkan menyerupai yang juga muncul pada video Flat Earth 101. Ada klaim bahwa Eddington menggandakan laporannya. Klaim tersebut yakni opini, tertulis terang di paragraf awal bahwa goresan pena tersebut yakni opini. Kalian bisa membacanya di General Science Journal. Teori relativitas mustahil menjadi teori kalau tidak mempunyai bukti.
Eddington merupakan warga negara Inggris, sedangkan Einstein yakni Jerman. Jika bukan sebuah kebenaran, Eddington tidak akan mengorbankan nama baiknya dan mengangkat nama Einstein untuk pembuktian sains. Justru "Golden Rule" ilmuwan mengharuskan mereka berkata yang sesungguhnya.
Ilmuwan boleh salah, tapi mereka tak boleh bohong. Silahkan saja kalau kalian tidak meyakini Eddington, tapi bukan cuma beliau yang telah membuktikan teori relativitas :)
Salah satu pembuktian teori relativitas di Hafele-Keating Experiment |
Di sisi lain, konsep dilatasi waktu yang menyampaikan waktu itu relatif juga didasarkan pada teori relativitas. Waktu di tempat A dan tempat B bisa berbeda. Waktu 1 detik di tempat A bisa menjadi 1 menit di tempat B. Itu nyata, sudah dibuktikan, bukan dongeng fiksi.
Satelit juga mendapatkan efek dilatasi waktu |
Dilatasi waktu juga terjadi pada GPS. Satelit telah dikonfigurasi untuk memperhitungkan efek dilatasi waktu supaya sinyal GPS tetap akurat. Kalau kalian tertarik baca silahkan mampir disini.
Ranah lain teori relativitas (sumber: Telegraph) |
Pembuktian teori relativitas yang paling menarik yakni terjadinya gelombang gravitasi. Ternyata fenomena ini telah Einstein diprediksi 100 tahun lalu. Hebat bukan?
Gelombang gravitasi pertama berhasil dikonfirmasi ilmuwan pada awal 2016 lalu. Lantas teori relativitas pun semakin besar lengan berkuasa dan tidak terbantahkan.
0 Response to "Bantahan Terhadap Argumen Flat Earth - Part 3"
Posting Komentar